Dalam berbicara masalah validitas, prinsip dasar dari penilaian yaitu penilaian bermakna merupakan salah satu langkah awal untuk validitas. Lebih lanjut, Nitko (2007:38) menyatakan “Validity is the soundness of your interpretations and uses of students assessment results”. Ini menyiratkan sebuah makna bahwa validitas adalah sebuah kekuatan dalam interpretasi hasil penilaian siswa.
Terdapat beberapa hal yang perlu ditekankan atau diingat terkait dengan validitas suatu tes, diantaranya:
1) Konsep dari validitas diterapkan sebagai cara untuk interpretasi dan menggunakan hasil penilaian siswa serta tidak hanya pada prosedur penilaiannya.
2) Hasil penilaian memiliki kekuatan validitas yang berbeda tergantung pada tujuan dan situasinya.
3) Anda harus membuat keputusan tentang validitas dari interprestasi yang anda berikan atau menggunakan hasil penilaian siswa hanya setelah pembelajaran berlalu dan dikombinasikan dengan beberapa tipe bukti validitas.
Makna dari Validitas Tes
Terdapat dua aspek penting terkait dengan validitas, yaitu: Apa yang diukur dan bagaimana mengukurnya dengan tepat. Secara tradiseional, validitas menekankan pada karakteristik tes, yang pada umumnya mementingkan kualitas tes. Namun, pemikiran terbaru tentang pengukuran menekankan bahwa validitas harus dikaitkan dengan kegunaannya dalam membuat skor dari sebuah tes (Joint Technical Standars for Educational and Psychological Testing dalam Ebel, 2007:90) .
Empat Prinsip untuk Validitas
Keempat prinsip ini akan cukup membantu dalam menentukan keputusan tentang validitas tes hasil penilaian (Messick dalam Nitko, 2007:38):
1) Interpretasi atau makna yang anda berikan terhadap hasil penilaian siswa anda valid hanya pada tingkat yang mana anda dapat menujukan bukti bahwa semua itu memiliki ketepatan dan hubungan dengan mereka
2) Kegunaan yang dapat dibuat dari hail penilaian anda valid hanya apada tingkat tertentu yang mana dapat menunjukkan bukti bahwa itu menunjukkan keseuaian dan ketepatan dengan mereka.
3) Interpretasi dan kegunaan dari hasil penilaian adalah valid hanya jika nilai mereka menyiratkan ketepatan
4) Interpretasi dan kegunaan dari hasil penilaian adalah valid hanya jika konsekuensi dari interpretasi dan kegunaan tersebut konsisten dengan nilai yang diharapkan.
Bukti yang Digunakan untuk Mendukung Validitas Tes
Dalam proses penilaian, terdapat tiga jenis bukti validitas yang dapat digunakan dalam menunjukkan kevalidan suatu hasil penilaian, diantaranya: validitas isi, validitas berdasarkan kriteria, dan validitas konstruk. Pokok dari ketiga bukti validitas tersebut disajikan dalam tabel berikut (Popkam) :
Tipe Bukti Validitas
• Validitas Isi
• Validitas Berdasarkan Kriteria
• Validitas Konstruk
a. Validitas Isi
Salah satu tipe dalam penentuan kesimpulan harus dikaitkan dengan intisari dari validitas tes. Dalam hal ini, dalam menulis suatu tes, kita ingin mengambil kesimpulan bahwa siswa yang mendapat skor tinggi dalam tes akan hati-hati dan lebih bertanggung jawab daripada siswa yang mendapatkan skor rendah. Untuk mengerjakan semua itu, isi tes harus berdasarkan pada definisi lain dari ”safe driving ability” yang dapat menggambarkan pengetahuan, keterampilan, dan pengertian dari kehati-hatian harus diberikan komando.
Berikut ini, para pembuat tes kemampuan kognitif biasanya menghasilkan bukti validitas dalam prosesnya jika:
Mendefinisikan secara eksplisit kemampuan yang akan diukur
Menjelaskan secara detail tugas-tugas yang termasuk dalam tes
Menjelaskan alasan untuk menggunakan beberapa tugas untuk mengukur kemampuan dalam suatu pertanyaan.
Menulis dokumen yang berisikan komponen-komponen tersebut menghasilkan suatu rasional eksplisit yang mengindikasikan apa sebenarnya yang diukur oleh tes dan ini merupakan bukti untuk Validitas Rasional Intrinsik. Namun permasalahanya, para pembuat tes termasuk guru, bertujuan untuk menghsilkan tes yang mengandung validitas intrinsik, tetapi mereka jarang menyatakan secara eksplisit tujuan tersebut. Mereka jarang memperhatikan proses pengkonstruksian tes sebagai proses validasi tes: Jarang dokumen mereka menuliskan alasan untuk membuat keputusan dalam pengembangan tes. Dan pada dasarnya, siapapun yang mempersiapkan diri untuk membuat tes yang memuat validitas instrinsik harus menunjukkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:Tentang apa sekumpulan keputusan yang akan dibuat?
Apa domain yang akan diukur, apakah pengetahuan, keterampilan, atau tugas yang menunjukkan dasar dari pengambilan keputusan?
Apa kepentingan relatif dari subdomain yang teridiri dari definisi domain?
Jenis kekayaan atau isi apa yang dimiliki oleh item tes yang akan memberikan jaminan bahwa prestasi yang diukur merupakan elemen dari domain?
Apakah item tes cukup menggambarkan domain pengetahuan, keterampilan, dan tugas?
Apakah bagian dari item-item tes cukup mewakili bentuk dari kepentingan relatif sub domainnya?
Domain atau subdomain apa yang berada di luar domain yang menarik ditunujukkan dalam tes?
Ketujuh garis besar tersebut menekankan bahwa apa yang diukur oleh tes atau bermaksud untuk diukur. Cronbach (dalam Ebel) menganjurkan bahwa apa yang diukur oleh tes kurang penting dibandingkan dengan apa yang seharusnya diukur.
Untuk Validitas Kriterian dan Validitas Konstruk akan segera ditambahkan,.
***
Nitko, A & Brookhart S. 2007. Educational Assessment of Student. (5th Ed). Pearson Education, Inc, Upper Sadlle River, New Jersey 07458.
Ebel, R. & Frisbie, D.A. Essentials of Educational Measurement. (4th Ed). Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey 07632.
Popkam, W.J,….Clasroom Assessment: What teacher Need to Know.
1 komentar:
good
Posting Komentar